Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Taruna Pemasyarakatan: Dari Nusakambangan Menuju Garda Depan Pengabdian Berintegritas

Redaksi
Monday, October 7, 2024
Last Updated 2024-10-07T15:29:47Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini

 


 Laporan: Rusmono



NISAKAMBANGAN | SUARAGLOBAL.COM Kamis (03/10), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Razilu, secara resmi menutup Program Magang dan Satriya Sancaya Karyadhika yang diikuti oleh Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 55. Acara penutupan ini berlangsung khidmat di Pantai Komando Permisan, Nusakambangan.


Program ini, yang berlangsung selama 112 hari sejak 14 Juni hingga 3 Oktober 2024, melibatkan 334 taruna dari tiga program studi: 98 taruna dari Manajemen Pemasyarakatan, 131 taruna dari Teknik Pemasyarakatan, dan 105 taruna dari Bimbingan Kemasyarakatan.


Dalam sambutannya, Razilu menekankan bahwa program ini lebih dari sekadar kewajiban akademik. Ia menyebutnya sebagai langkah penting dalam mencetak kader pemimpin pemasyarakatan yang profesional dan memiliki integritas tinggi. “Ini adalah gerbang awal bagi kalian untuk mengabdikan diri sebagai insan pemasyarakatan yang unggul, tangguh, dan berintegritas,” tegas Razilu.


Pemilihan Nusakambangan sebagai lokasi magang dianggap tepat karena pulau ini menyajikan gambaran nyata dan kompleksitas dunia pemasyarakatan. Razilu menjelaskan bahwa pengalaman magang di lingkungan seperti ini sangat penting untuk membentuk mental dan keterampilan taruna sebelum terjun ke dunia kerja yang penuh tantangan.


“Kalian di sini bukan hanya belajar tentang aspek teknis, tetapi juga mendalami makna pengabdian sejati. Bekali diri kalian dengan pengalaman ini untuk menjadi petugas yang kompeten, berwawasan luas, dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam,” pesan Razilu.


Razilu juga menekankan pentingnya mengembangkan empat jenis kecerdasan dalam menjalankan tugas sebagai petugas pemasyarakatan, yaitu kecerdasan fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Kompetensi ini, menurutnya, diperlukan untuk menangani manusia yang sedang bermasalah dengan hukum, yang perlu dilayani dengan penuh cinta dan kesabaran.


“Kalian adalah garda terdepan dalam tugas pembinaan dan pengawasan di Lapas dan Rutan, serta akan menjadi penggerak utama dalam pembimbingan dan reintegrasi sosial di Balai Pemasyarakatan (Bapas),” lanjutnya.


Razilu juga menekankan pentingnya disiplin, responsif, dan cekatan bagi para taruna, yang diharapkan dapat siap ditempatkan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan pemasyarakatan.


Acara penutupan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, baik dari internal Kementerian Hukum dan HAM maupun dari eksternal. Hadir antara lain Pimpinan Tinggi Pratama BPSDM Kumham, Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta sejumlah Kepala UPT di Nusakambangan dan Eks Karesidenan Banyumas.


Dari eksternal, terlihat perwakilan dari Polres Cilacap, Pusdikpasus Daun Lumbung Cilacap, SPN Purwokerto, Lanal Cilacap, Kodim 0703 Cilacap, dan Polsek Nusakambangan. Tak ketinggalan, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Salatiga, Redy Agian, turut hadir dalam acara ini.


Penutupan program ini menandai berakhirnya salah satu fase penting dalam pendidikan taruna Poltekip. Ke depan, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat pengabdian dan integritas tinggi di lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia. (*)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner